Sajak penyair jalang
Woman in white hijab
;tersenyumlah, Lia!
Dibalik putih itu...
Senjamu kau pikul sendiri.
Perihmu kau tanggung sendiri.
Warna hidupmu kinin kian pudar.
Dari sejuta anu-anu,
Jadikan kelam jelaga hidupmu.
Dan perih dari ini-itu, tak lagi sanggup kau rengkuh.
Entahlah....
Dunia ini adalah pentas sandiwara.
Dibalik kau tertatih-tatih
Kau fiksikan drama pedihmu sendiri.
Kau sukses...!
Gambarkan narasi perihmu, jadi simponi ilusi.
Kau tersenyum.... ya, kau tersenyum.
Kau masih bisa tersenyum dibalik hijab putih teduhmu.
Tapi, kau tahan airmatamu
Dibalik senyum dustamu,getir....
;tersenyumlah, Lia!
Dibalik putih itu...
Senjamu kau pikul sendiri.
Perihmu kau tanggung sendiri.
Warna hidupmu kinin kian pudar.
Dari sejuta anu-anu,
Jadikan kelam jelaga hidupmu.
Dan perih dari ini-itu, tak lagi sanggup kau rengkuh.
Entahlah....
Dunia ini adalah pentas sandiwara.
Dibalik kau tertatih-tatih
Kau fiksikan drama pedihmu sendiri.
Kau sukses...!
Gambarkan narasi perihmu, jadi simponi ilusi.
Kau tersenyum.... ya, kau tersenyum.
Kau masih bisa tersenyum dibalik hijab putih teduhmu.
Tapi, kau tahan airmatamu
Dibalik senyum dustamu,getir....
Komentar
Posting Komentar